sistem teknologi Informasi (ti) mau mencegah potensi kekacauan di spbu saat kebijakan kenaikan harga bbm terhadap mobil pribadi diterapkan, tutur pejabat pt pertamina (persero).
kalau sistem telah dibuat, dengan begini `nozzle` (keran) bbm pada spbu bisa diatur secara otomatis agar tidak mengalirkan premium serta solar bersubsidi dengan harga rp4.500 per liter ke mobil pribadi, tutur vice president fuel retail marketing pertamina muchamad iskandar dalam jakarta, minggu.
menurut muchammad iskandar, sistem ti tersebut ingin menghindari potensi kekacauan jika pemerintah maka menaikkan harga bbm bersubsidi supaya kendaraan pribadi dalam waktu dekat.
selain dan, lanjutnya, sistem dapat mencegah kendaraan mengerjakan pengisian berulang, dibuat dampak kebijakan kenaikan harga bbm itu.
Informasi Lainnya:
sesuai rencana, pertamina ingin menerbitkan secara bertahap ti yang dinamakan sistem monitoring dan pengendalian (smp) mulai 1 juli 2013.
pertamina sudah menetapkan pt inti sebagai pemenang tender pengadaan smp.
investasi smp ditanggung inti juga selanjutnya pertamina menyewanya di lima tahun dengan biaya rp20 setiap liter bbm subsidi dan dijual dengan spbu.
sebelumnya, pengusaha spbu dan tergabung selama hiswana migas dengan wilayah operasi dalam sumatera pihak selatan, jawa, bali, nusa tenggara, dan sulawesi itu khawatir banyak ada pemilik kendaraan memaksa membeli premium atau solar rp4.500 per liter.
para pengusaha itu serta tetap takut sekalipun pertamina telah membagi spbu di empat kategori supaya memudahkan pelaksanaan kebijakan kenaikan harga bbm itu.
keempat kategori itu adalah spbu dan menjual premium juga solar bersubsidi melalui harga sama rp4.500 per liter.
spbu jenis kedua adalah mengedepankan premium dan solar bersubsidi dengan harga sesudah kenaikan.
jenis ketiga adalah mengedepankan premium harga masih dan solar rp4.500 per liter.
terakhir adalah spbu yang menjual premium rp4.500 per liter serta solar harga masih.