Kunker DPR ke Rusia dinilai tidak tepat

perhimpunan mahasiswa indonesia di rusia (permira-ppi rusia) menilai kunjungan kerja (kunker) komisi iii dpr ke rusia terkait melalui pembahasan ruu kuph serta kuhap dalam 14-19 april kurang tidak salah sasaran serta berlebihan.

kami menilai kunjungan tersebut kurang tidak salah sasaran serta berlebihan sebab republik federasi rusia menganut sistem hukum 'civil 'law dan selama dasarnya sama dengan belanda juga perancis, kata wakil ketua permira pusat ghozy ul-haq dalam keterangan tertulisnya dan diterima di jakarta, jumat malam.

karena tersebut, permira menganggarkan enam pernyataan sikap, selama antaranya pertama, menyewa delegasi komisi iii supaya terbuka mempublikasikan kepada masyarakat mengenai lokasi, jadwal model, target juga transparansi anggaran pada kunjungan kerja.

ini merupakan untuk bentuk pertanggungjawaban pada publik. Informasi ini harus telah dapat diakses sebelum kedatangan delegasi komisi iii ke republik federasi rusia, ujarnya.

Informasi Lainnya:

kedua, permira menuntut supaya diselenggarakannya petemuan terbuka melalui masyarakat indonesia serta serta dengan mahasiswa yang diwakili oleh permira.

kami amat berharap supaya berbagai delegasi dapat hadir pada pertemuan ini serta berdialog melalui masyarakat indonesia di rusia, ujar ghozy.

ketiga, permira menuntut kesediaan delegasi untuk disertai oleh mahasiswa perwakilan dari permira pada model kunjungan kerja di republik federasi rusia serta juga bersedia supaya didokumentasikan.

mahasiswa bersedia supaya dilibatkan agar mempertajam dan mempelajari hasil dan telah diperoleh sesuai melalui jenis keilmuan yang dimiliki, ujarnya.

keempat, permira menuntut agar delegasi yang datang pada kunker tersebut hanya agar mereka yang dinilai berwenang juga berkompeten supaya melakukan kegiatan kunjungan kerja dan tak ditumpangi dengan pihak-pihak yang tak berkepentingan di kunjungan kerja.

kelima, permira membayar supaya delegasi dan datang benar-benar siap serta memaksimalkan kunjungan kerjanya oleh karenanya dapat mendapatkan hasil dan bermanfaat, tepat sasaran sesuai melalui target dan sudah ditetapkan.

mengingat kunjungan kerja ini menyebabkan biaya yang tidak sedikit, katanya.

keenam, permira menuntut supaya banyak suatu hasil nyata daripada model kunjungan kerja di di republik federasi rusia juga dan data hasil model kunjungan kerja yang berupa catatan, rekomendasi juga yang lain dipublikasikan selama program milik komisi iii juga media nasional.

jika delegasi komisi iii dan datang tak mengindahkan butir pertama dan kedua, dengan demikian permira mengajak semua masyarakat indonesia, terlebih di federasi rusia, agar bersama-sama menolak rencana kunker ini, ujarnya.